Minggu, 12 Agustus 2012


  1. Jika Anda membuat seseorang bahagia hari ini, Anda juga membuat dia berbahagia dua puluh tahun lagi, saat ia mengenang peristiwa itu (Sydney Smith)
  2. Manusia yang paling lemah adalah orang yang tidak mampu mencari teman. Namun yang lebih lemah dari itu adalah orang yang mendapatkan banyak teman tetapi menyia-nyiakannya. (Ali bin Abi Thalib)
  3. Jangan segan untuk mengulurkan tangan Anda. Tetapi, jangan juga segan untuk menjabat tangan orang lain yang datang pada Anda (Pope John XXIII) 
  4. Alam memberi kita satu lidah, akan tetapi memberi kita dua telinga, agar kita mendengar dua kali lebih banyak daripada berbicara (La Rouchefoucauld)

Rabu, 04 April 2012


BELAJAR MENGENAL HIDUP
Para pembaca sakalian. Kisah ini menceritakan seorang pemuda yang sedang mencari yang namanya JATI DIRI. Seorang laki-laki bernama Paijo, ia tinggal di pedalaman kota yang sangat terpencil. Dia adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Mereka adalah keluaga yang bisa dibilang kurangm mampu, orang tuanya bekerja sebagai petani di desanya pendapatan orang tua sangat minim untuk mencukupi ketiga anak-anaknya yang sekarang masih menginjak di bangku sekolah. Paijo bercita-cita melanjutkan perkuliahannya di UI Jakarta, sekarang ia masih kelas 12 di SMA N Semarang. Ia bekerja keras pagi siang sampai malam dengan hanya berpegangan pada buku pejaran. Dengan sangat berharap dia berdoa agar bisa diterima di UI sesuai yang ia inginkan, paijo ini mendaftarkan diri untuk mengikuti tes lewat SNMPTN agar biaya yang dikenakan tidak terlalu mahal, dengan sungguh-sungguh ia belajar dengan keras.
   
 Setelah ujian nasional berlangsung pengumumanpun tiba dan paijo lulus dengan hasil yang sangat baik. Dia menempati urutan pertama di sekolahnya dengan nilai yang sangat baik tentu paijo dan keluarganya pun senang mendengarnya. Paijo optimis bahwa dengan nilai ujian itu ia bisa dengan mudah untuk masuk di UI jurusan perkapalan. Hari tes SNMPTN pun tiba dan Paijo sudah sangat siap untuk mengerjakan soal-soal yang diberikan, ia mengerjakan dengan sungguh-sungguh. Alhasil pada pengumuman tes SNMPTN terlihat nama Paijo tak tercantum di daftar calon mahasiswa yang diterima. Dia sangat terkejut dan sedih padahal ia telah optimis bisa masuk dan berfikir bahwa ia bisa mengerjakan soal-soal itu. Tetapi Allah berkehendak lain, paijo pulang kerumah ia ditanya oleh kedua orang tuanya apakah diterima atau tidak, dengan nada yang sedu ia berkataa maaf. Kedua orang tuanya oun tahu bahwa maksud dari kata maaf adalah ia tidak diterima.
Paijo mengurung diri dikamar selama seminggu setelah pengumuman itu ia kecewa dan merasa bahwa dia gagal, orang tuanya bingung atas perilaku anaknya yang mengurung diri terus-menerus, akhirnya orang tua paijo mempunyai akal mereka memberi uang 100ribu untuk jajan diluar. Paijo keluar rumah dengan memandang langit yang berawan ia melangkahkan kaki menuju sawah untuk membantu orang tuanya, di jalan ia bertemu dengan tetangga-tetangga yang berpapasan dengannya mereka berkata dengan enaknya “katanya kuliah di Jakarta tetapi sekarang malah bercangkul disawah”. Kata-kata itu begitu menusuk hati si paijo, ia merasa malu dan tak ingin bertemu dengan para tetangga lagi.
Saat pagi paijo pergi kesawah seperti biasanya tak disangka ia berbapasan dengan seorang kakek-kakek dan berkata pada paijo “KETUKLAH PINTU SERIBU KALI MAKA PINTU ITU AKAN TERBUKA” kakek itu hanya mengucapkan kalimat itu lalu ia pergi.
 
Selama mencangkul Paijo merenungkan apa maksud dari kata-kata itu, dia pulang kerumah dan merenungkannya lagi. Beberapa hari ia baru mengerti bahwa usaha yang dia lakukan pasti akan bisa tercapai walaupun dia harus mengulanginya lagi sampai seribu kali,seperti ada semangat dan motivasi baru yang muncul bahwa dia harus bisa kuliah di UI untuk membuktikan bahwa anak seorang petani juga bisa kuliah di Universitas ternama. setiap pagi pukul 07.00 ia memakai seragam sekolah membawa tas dan buku duduk di ruang tamu dan belajar sampai siang dia berfikir bahwa dia masih berada disekolah dan kewajibannya adalah belajar. Siangnya ia membantu orang tuanya di sawah, aktivitas itu dilakukan setiap hari sampai ia bisa mengikuti tes SNMPTN. Akhirnya pun tiba ternyata uang yang dikasih orang tua sebesar 100ribu masih paijo simpan untuk mendaftar tes itu. Dengan gigih semangat ia mengikuti tes, lalu setelah selesai ia berdoa bertawaqal dan berserah diri pada Allah SWT. al hasil ia diterima di Universitas Indonesia jurusan Perkapalan.
 

Dari semua yang dilakukan Paijo tak lepas dari kalimat
 
KETUKLAH PINTU SERIBU KALI MAKA PINTU ITU AKAN TERBUKA”
 
Makna yang bisa kita ambil adalah berusahalah meraih cita-cita kerjakan dengan sungguh-sunguh untuk mencapainya. Dengan semangat dan disertai doa yakin lah bahwa kita dapat meraih cita-cita kita. Jangan pantang menyerah jika kita gagal 1x itu hanyalah cobaan dari Allah SWT. Dan itu adalah awal dari keberhasilan kita. Biarkan orang lain mengganggap kita remeh dan bilang akan sia-sia saja. Itulah mereka yang iri terhadap kegigihan kita dalam mencapai cita-cita.

be convinced that we can – Yakinlah bahwa kita bisa